Mari belajar menjadi penulis. Menulis
dalam hal ini berarti membuat suatu karya tulisan, entah diketik atau ditulis
tangan. Entah itu surat pos, artikel, berita, cerpen, dongeng, novel, diary, buku,
karya ilmiah, surat penawaran (sales
letter), promosi produk, bahkan curhatan di status medsos. Murni karangan
sendiri atau re-writing karya orang
lain dengan pengembangan dan bahasa sendiri.
Di masa ini kemampuan menulis
sangatlah penting untuk dipelajari dan dikuasai. Copywriting menjadi salah satu senjata bagi para pemasar atau
pebisnis, terutama mereka yang berkutat di dunia online. Penerapannya bisa
dilihat dalam strategi content marketing yang
biasa dijumpai di dunia online.
![]() |
sumber: istizada.com |
Content marketing (pemasaran konten) membuat konsumen yang mencari
kita, bukan sebaliknya seperti pemasaran tradisional. Konten yang bermanfaat akan
menarik calon konsumen untuk datang kepada kita dengan tujuan menyelesaikan
masalah yang dihadapinya. Terakhir kita berikan solusi terbaik untuk terbebas
dari masalah tersebut. Tentu saja dengan menawarkan produk atau jasa yang kita
punya. Maka tulisan yang baik menjadi salah satu senjata dalam pemasaran
konten.
Menulis bagi sebagian orang bukan
perkara gampang, termasuk bagi blogger seperti saya. Saya sendiri tidak
menyangka akan menjadi seorang blogger dan ‘terpaksa’ menulis artikel untuk
meramaikan blog kece lisubisnis.com (Bisnis Muslim) ini. Nilai mata pelajaran
Bahasa Indonesia semasa di sekolah dulu memang cukup baik, namun dalam hal
menulis suatu karangan atau cerita, saya terbilang kurang mumpuni.
Mungkin di antara Muslimpreneur
ada yang merasa bahwa kemampuan menulisnya tidak lebih baik daripada saya. Tapi
kemampuan berbicaranya tidak diragukan. Sekali bicara, bisa tanpa jeda. Direkam
saja untuk kemudian diketik. Atau sekalian dibuat videonya. Video pemasaran
merupakan wujud lain dari “tulisan” yang sangat berpengaruh besar di era
digital seperti sekarang ini.
Kekurangan tulisan dibandingkan
komunikasi langsung (tatap muka) adalah bersifat satu arah, pembaca yang
memutuskan tanpa bisa langsung bertanya ke penulis apabila ada hal yang tidak
jelas. Jika di media online mungkin masih ada kolom komentar jika pembaca ingin
bertanya atau menanggapi, tapi berbeda dengan di media cetak.
Sebaiknya sebelum menulis kita
cermati masalah yang ingin digali. Keraguan dan pertanyaan yang muncul.
Munculkan masalahnya agar disadari pembaca. Terakhir adalah menawarkan
solusinya. Tulisan sebisanya menjawab pertanyaan 5W+1H (biasanya untuk tulisan
berita). Format ini pasti dipakai untuk format artikel dan pesan penawaran
promosi.
Lalu pertanyaannya bagaimana cara
belajar menulis agar kemampuan menulis kita bisa mantap? Berikut ulasannya yang
sebagian besar saya kutip dari master Jaya Setiabudi dengan banyak
pengembangan.
1. Berguru kepada penulis yang dikagumi
Kita bisa ‘meniru’ penulis
artikel atau sales letter yang
menurut kita oke. Tulisannya memiliki gaya bahasa yang bagus dan bisa membuatmu
hanyut, terpengaruh, hingga termotivasi.
Jadikan referensi untuk menemukan
gaya tulisan kamu sendiri, karena setiap penulis pasti memiliki gaya bahasa
yang berbeda. Cari pola yang sesuai dengan karakter pribadi, misalkan saya suka
tulisan yang blak-blakan berunsur humor dan langsung ke inti permasalahan
dengan contoh penerapan praktis dari Dewa Eka Prayoga. Coba ambil bagian itu
untuk ditiru tapi dengan gaya sendiri.
2. Seringlah menulis
Jam terbang tidak bisa bohong.
Kebiasaan atau rutinitas, hal yang dilakukan dengan durasi ‘sering’ bisa
semakin mengasah kemampuan kita. Tulisan akan mengalir dengan sendirinya
seiring dengan seringnya kita menulis.
3. Kritik dan perbaikan
Pikiran penulis tidak selalu
sejalan dengan para pembaca. Hal yang dianggap penulis benar belum tentu di
mata pembaca demikian. Kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan
demi kesempurnaan tulisan ini di masa yang akan datang. (jadi inget kata
pengantar di makalah tugas sekolah dulu). Share
tulisan kita, dapatkan masukan-masukan berharga untuk kesempurnaan tulisan kita
selanjutnya. Jangan egois dan ngeyel, empatilah.
Kutipan dari mas Jaya : "Sebaik-baiknya
tulisan adalah yang berasal dari hati, difilter dengan pikiran jernih,
disampaikan dengan bahasa kaumnya.”
Selain para pebisnis online,
politisi juga mulai menyadari pentingnya bisa menulis dengan benar, sebagai
sarana untuk berkampanye di media sosial. Sarana untuk berinteraksi dengan para
‘penggemarnya’. Penyampaian dalil yang benar harus bagus agar bisa
tersampaikan.
0 Response to "Belajar Menulis Mendongkrak Pemasaran Online Lewat Content Marketing"
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya :)