Sewajarnya pebisnis
pemula akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan ketika memulai bisnisnya.
Salah satunya adalah menentukan skala fokus atau skala prioritas antara
pemasaran dengan produksi. Dua elemen utama yang pasti ada dalam suatu bisnis.
Belum lagi dihadapkan
pada prioritas waktu. Sehari 24 jam serasa masih kurang untuk menyelesaikan
segala kegiatan dalam list perencanaan bisnis. Kepala makin pusing karena
semakin hari pengeluaran semakin bertambah jumlahnya. Belum lagi sekelumit
masalah yang menanti untuk diselesaikan semisal dana yang terbatas, semua serba
dikerjakan sendiri dan menentukan produksi atau pemasaran dulu yang harus
didahulukan.
Kebangkrutan
seringkali menimpa pengusaha pemula karena lebih dulu fokus membangun
manajemen. Ini disebabkan ketidaktahuan skala prioritas dengan SDM terbatas. Pebisnis
pemula biasanya memiliki dana dan SDM yang terbatas. Oleh karena itu,
keuntungan dan arus kas positif sangat dibutuhkan di awal-awal usia bisnis.
Berbeda kalau punya dana ‘tak terbatas’ saat memulai bisnis, bisa saja langsung
membangun sistem manajemen dan pemasaran sekaligus.
Om Jaya Setiabudi
berpesan agar fokus dulu di pemasaran untuk menghimpun dana, baru benahi sistem
setelahnya. Fokus ketika membuka bisnis adalah mencari uang melalui kegiatan
pemasaran.
Ketika omset sudah
terlihat, barulah kita benahi sistem atau manajemen dalam bisnis. Agar tidak
menambah beban pikiran, rekrut orang untuk melakukannya. Bicara manajemen,
setidaknya ada lima unsur utama, yaitu pemasaran, produksi, keuangan,
operasional dan SDM. Sebaiknya benahi dulu manajemen pemasarannya.
Setelah ada aliran
dana, baru kita fokus mengelola keuangan. Kemudian benahi unsur manajemen
bisnis yang lainnya secara bertahap dengan pasti. Walau sumber daya terbatas,
bisnis harus bisa optimal. Kuasai dulu hilir (konsumen), baru serang hulu.
Mungkin dari tadi ada
yang janggal, produksinya bagaimana? Bukankah pemasaran berkaitan dengan
promosi produk atau jasa? Kalau tidak ada yang dijual apanya yang mau
dipasarkan? Ini langkah utama sebelum maju ke pemasaran. Temukan produk atau
jasa apa yang akan dipasarkan.
Dalam bahasan ini
untuk produksi kita cari produsen yang handal. Produk kita ambil dari pihak
lain, jadi tidak perlu pusing mengenai masalah produksi. Bagi yang awam perihal
produksi, asal tahu saja kalau bagian yang satu ini tergolong sangat ribet.
Melalui metode ini keuntungan memang tidak terlalu besar, tetapi yang kita
bidik adalah perputaran uang yang lancar dan cepat.
Muslimpreneur mungkin
pernah mendengar ungkapan “raih dulu pasar, baru kemudian pikirkan produksi”. Pesan
dari mentor bisnis saya, pilih dulu salah satu dari dua unsur bisnis ini. Mau
fokus di produksi atau pemasaran?
Kalau pilih fokus
produksi, jadilah produsen handal dengan menciptakan produk yang bagus dan
berkualitas. Atau buat suatu jasa yang berkualitas dan bisa memuaskan konsumen.
Kemudian bermitra dengan pihak lain yang bisa memasarkannya. Sepakati perihal
pembagian hasil atau komisi.
Sebaliknya kalau
memilih fokus di pemasaran, carilah produk atau jasa yang bagus dan layak untuk
dijual dari produsen. Pilihan ini cocok untuk kamu yang berjiwa penjual, jago
pemasaran offline dan online dengan segudang ilmu promosi, handal praktek
jualan di lapangan.
Jika diperhatikan, di
luar sana banyak yang menerapkan model bisnis seperti ini. Fokus di salah satu
saja agar tidak pusing memikirkan hal lainnya. Banyak juga pebisnis yang
produksi dan pemasarannya dilakukan sendiri. Tentu saja perlu keterampilan yang
luar biasa untuk menjalankannya, karena kalau tidak bisa, akan sulit untuk
bertahan dan berkembang. Sama seperti saya yang sempat berusaha menangani
keduanya sekaligus, hasilnya memang tidak mudah.
0 Response to "Baru Mulai Bisnis, Fokus Pemasaran atau Produksi Dulu?"
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya :)