Dalam dunia Search Engine Optimization atau biasa
disingkat SEO, kita biasa bermain dengan kata kunci atau Key Word. Bagi para Blogger,
kata kunci dalam artikel sangat krusial. Sebenarnya kata kunci juga berlaku di
dalam dunia pemasaran. Bisa kita jumpai dalam penentuan Brand, Headline dan Slogan suatu produk atau jasa.
Kata kunci bisa
diartikan sebagai kata-kata khusus yang muncul spontan di dalam benak saat
seseorang memerlukan atau mencari sesuatu. Misalnya kita berniat membeli “jam
tangan”, pasti di dalam benak kita terbayang kata “jam tangan” beserta wujud
fisiknya. Entah itu jam tangan pria, jam tangan wanita atau jam tangan couple. Selanjutnya
jari kita secara otomatis akan mengetikkan kata “jam tangan” di kotak pencarian
Mbah Yahoo, Bing atau Google. Mata kita akan melirik website dengan kata kunci “jam
tangan” dan kemudian meng-kliknya.
Kata kunci sangat
berkaitan erat dengan online marketing,
kata-kata yang terlintas secara spontan di benak konsumen. Gambar atau image menjadi senjata kedua untuk
menggaet calon konsumen.
Contoh selanjutnya,
apabila kita ingin membeli cemilan keripik, kata kunci apa yang akan muncul di
benak kita?
- Keripik pisang
- Keripik ubi Cilembu
- Keripik ubi Cilembu enak
- *Selanjutnya isi dengan kata kunci yang muncul di benak kamu
Itulah sekelumit hal
mengenai kata kunci. Kabar baiknya bagi para pemasar, kata kunci tidak selalu
berbicara tentang apa yang diinginkan, tetapi juga hal yang tak diinginkan.
Katanya daripada
mengejar kesenangan, sebagian besar orang lebih memilih untuk menghindari rasa
sakit. Contohnya saja kata kunci “bangkrut”, “sakit hati”, “sariawan”, “nyeri
lambung”, “tidak laku” dan sebagainya.
Kata kunci dalam
periklanan terletak pada headline. Misalnya
“Pilihan utama atasi sakit kepala sebelah”. Contoh tadi menggunakan kata kunci
dari sudut pandang masalah, dalam hal ini “rasa sakit”.
Ada juga kata kunci
dari sudut pandang atau angle orang
terkasih, seperti ibumu, istrimu, anak-anakmu, si buah hati dan lain-lain.
Selain itu ada juga
kata kunci yang mengambil angle “rayuan/iming-iming”
yang bertujuan memikat hati konsumen. Misalnya “Raih 2 juta dalam semalam”, “More ontime, stylish & romantic”
atau bisa juga “Lebih nikmat dan sehat”.
Kata kunci bisa
ditentukan melalui sudut pandang tertentu. Cari yang paling cocok untuk
mempromosikan barang jualan kita. Setelah ketemu, optimalkan dengan
memasukkannya ke dalam rancangan strategi pemasaran.
Produk kita
penjualannya tidak kunjung meningkat? Analisa dengan lebih teliti lagi, mungkin
saja kita telah memilih “kata kunci” yang salah untuk mempromosikan produk. Dalam
hal ini konsumen tidak menggunakan kata kunci tersebut untuk melakukan
pencarian di internet. Otomatis jarang atau tidak akan ada yang mengunjungi website
atau toko online kita.
Banyak alat gratisan untuk
menemukan kata kunci populer, saat ini sudah tersedia bebas di internet. Misalnya
saja “Google Adword Keyword Planner”
dan “Uber Suggest”. Penggunaannya
mudah dan praktis.
0 Response to "Contoh Kata Kunci dalam Pemasaran"
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya :)