PROMO JANUARI 2017

15 Teknik Closing Efektif Paling Lengkap untuk Meledakkan Omzet Bisnismu

Sebelum membaca artikel mengenai teknik closing ini, sudahkah membaca artikel lisubisnis.com sebelumnya yang berjudul Prinsip Penting Teknik Mudah Closing Produk Jualan Online yang Efektif? Bila belum, bacalah dulu.

13 Teknik Closing Efektif Paling Lengkap untuk Meledakkan Omzet Bisnismu lisubisnis.com

Oke, jika sudah, mari lanjutkan. Bagaimana cara closing penjualan online atau pertanyaan closing? Dalam artikel ini akan dijelaskan teknik closing paling lengkap. Tentu saja teknik closing yang baik, teknik closing sales yang jitu. Saya yakin masih banyak marketer yang belum mengetahui cara closing produk secara efektif. Setelah membaca artikel ini sampai tuntas, kamu akan segera tahu caranya.

Istilah closing dimaknai sebagai keberhasilan penawaran, proposal atau penjualan dalam dunia marketing. Closing berarti menutup penjualan dengan terjadinya penjualan dalam transaksi jual beli.

Meski begitu, closing bukan akhir dari segalanya, marketer harus tetap menjaga hubungan baik dengan konsumen. Agar konsumen menjadi pelanggan dan kita bisa menawarkan kembali produk/jasa terbaru. Ini juga penting sekali untuk mereka yang terjun di bidang network marketing, berkaitan dengan teknik closing prospek.

Closing adalah tujuan akhir penjualan atau promosi. Pencapaian closing berbanding lurus dengan omzet bisnis. Kendala yang sering kita temui atau mungkin alami adalah promosi sudah gencar tapi belum banyak konsumen yang tertarik? Sudah melayani calon konsumen dengan sabar, tapi ujung-ujungnya tidak jadi beli? Coba terapkan teknik closing di bawah ini.

1. Buat calon konsumen terus berkata YA
Pernahkah bertanya seperi ini kepada calon pembeli, “Mba jadi beli atau tidak?” nah ini adalah kesalahan fatal yang seringkali dilakukan sehingga menggagalkan closing. Pertanyaan semacam ini memberikan celah kepada konsumen untuk menjawab tidak.

Tutup celah agar calon pembeli tidak berkata tidak. Berikan pertanyaan yang menggali keinginan konsumen, contohnya “Mba sedang mencari jam couple yang bagus? Jam couple berkualitas dengan harga terjangkau? dst.

Teruskan dengan pertanyaan pilihan yang berujung pada jawaban positif. Ini kita sebut dengan ‘pertanyaan tertutup’. Misalnya, “Mba jadi beli yang model ini atau model itu? Tertarik model warna merah atau ungu?”

Ketika berbicara, lakukan teknik mengangguk-ngangguk (teknik hipnoclosing). Hal ini bisa mempengaruhi calon konsumen untuk mengangguk-ngangguk juga dan setuju serta mengiyakan apa yang kita tanyakan.

2. Percakapan jangan berhenti di kita
Jangan sampai percakapan ketika tawar menawar produk berhenti di di kamu, terus ajukan pertanyaan. Misal, “Harganya mahal ya?” Kamu bisa menjawab “Oh ia? Mba membandingkan dengan produk yang mana? Kami juga menyediakan produk yang harganya lebih rendah. Tapi tentu saja kualitasnya lebih bagus produk yang ini.”

3. Bangun kepercayaan
Kepercayaan menjadi faktor kunci dalam closing. Dalam transaksi jual beli yang mengharuskan bertemu langsung dengan calon konsumen, penampilan penjual sangat penting untuk diperhatikan. Ini berkaitan dengan kredibilitas yang bisa menimbulkan kepercayaan terhadap penjual.

Cobalah menjadi ‘mirip’ dengan calon konsumen, jalin kedekatan dengan mereka sehingga timbul rasa nyaman. Temukan kemiripan tersebut, misalnya berasal dari daerah, sekolah, teman, kenalan atau komunitas yang sama. Lebih bagus kalau ternyata punya hobi atau tertarik pada topik yang sama. Lakukan kongruen, yaitu sejalannya ekpresi dengan kata-kata, intonasi dan bahasa tubuh.

Cobalah untuk memberikan respon yang cepat, berikan sampel gratis, sharing tips yang berkaitan dengan produk dan berikan rekomendasi. Kalau punya selera humor yang bagus dan pandai melucu, buatlah konsumen tertawa atau tersenyum dengan menyelipkan joke dalam penawaran/kata-kata kamu. Hilangkan pikiran negatif dari benak konsumen.

Selain hal di atas yang menjadi kepercayaan terhadap penjual, penting untuk dijelaskan bahwa produk/jasa yang ditawarkan sudah dipakai banyak orang dan terasa manfaatnya oleh mereka. Bisa menunjukkan bukti testimonial, bukti secara teknis/keilmuan, produk sudah tersertifikasi, rekomendasi orang lain dan endorsment. Ini berkaitan dengan kepercayaan terhadap produk.

Testimoni bisa berupa menceritakan pengalaman konsumen lain. Orang cenderung lebih yakin kalau diceritakan pengalaman orang lain kepadanya. Terlebih, jika pengalaman tersebut ada kemiripan dengan calon konsumen.

4. Temukan kebutuhan dan berikan solusi
Ketahui motivasi utama calon konsumen yang berkaitan dengan kebutuhan dan prioritas mereka. Caranya tentu saja dengan langsung bertanya. Jika sudah ditemukan, kita bisa merekomendasikan produk yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan bermanfaat untuk mereka.

Jelaskan bagaimana produk/jasa yang ditawarkan memiliki kelebihan dan keuntungan, sehingga bisa memenuhi kebutuhan dan menjadi solusi bagi calon konsumen.

5. Beri 3 keuntungan dalam 1 penawaran
Siapa yang tidak tertarik dengan produk yang memiliki banyak manfaat atau keuntungan? Selain itu produk yang memberikan berbagai kemudahan/praktis.

Misalnya: “Jika beli sekarang kamu mendapatkan bonus baterai cadangan, box ekslusif dan gratis ongkos kirim.” Atau “Jam tangan ini bisa membuat penampilan lebih cantik, lebih romantis dengan pasangan dan lebih ontime.”

6. Sekarang atau tidak sama sekali
Biasanya calon konsumen suka menunda-nunda. Buat agar mereka langsung memutuskan saat itu juga, kalau tidak dia akan menyesal. Sampaikan bahwa kalau tidak sekarang, konsumen akan rugi. Bisa karena masa promosi habis, stok produk terbatas atau harga bisa naik.

Jadi coba buat list kerugian jika tidak segera memiliki produk yang kamu jual. Ungkapkan agar calon konsumen memikirkan kerugiannya. Teknik ini bisa dilakukan dengan menerapkan strategi penawaran terbatas. Seperti besok harga naik, promo/bonus hanya berlaku hari ini.

Misalnya lagi, “Kalau tidak beli sekarang, maka besok kamu harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk membelinya”.

7. Beri kejutan
Siapa yang tidak suka kejutan? Saya rasa ini lebih baik daripada menjanjikan sesuatu yang berlebihan. Kejutan yang membahagiakan dan memuaskan konsumen bisa membuat mereka kembali lagi ke kita. Bahkan menjadi viral karena diceritakan kepada orang lain.

Misalnya: “Khusus hari ini untuk kamu, kami menawarkan ongkos kirim GRATIS!” atau “Kalau nanti beli sekali lagi, kami gratiskan ongkir khusus untuk kaka.”

8. Beri perbandingan
Saya biasanya menjual produk dengan 2 harga, tentu saja keduanya memiliki kualitas yang berbeda sesuai harganya. Ini untuk memberikan pilihan kepada calon konsumen. Tapi, lebih jitu lagi dengan menerapkan 3 harga.

Berikan 3 penawaran, produk yang dimaksud simpan di urutan ke 2 atau pertengahan. Sesuai hasil survei, orang lebih cenderung memilih produk dengan harga pertengahan. Misal kita ingin menjual produk Y yang mungkin kurang laku.

Kita bisa memberikan penjelasan produk X harganya mahal karena kualitasnya paling bagus. Produk Y harganya terjangkau dengan kualitas yang lumayan bagus. Sedangkan produk Z murah tetapi kualitas biasa saja.

9. Harga coret
Cantumkan harga asli dengan harga promo. Bisa dilakukan dengan mencoret harga asli dan menonjolkan harga promo. Orang suka dengan sesuatu yang hemat, calon konsumen pasti akan menghitung uang yang dihematnya jika membeli saat itu juga.

10. Beri pujian
Hakikatnya setiap orang senang jika mendapatkan pujian. Sampaikan kepada konsumen bahwa kita kagum dan terkesan. Tentu saja jangan berlebihan dan kaitkan dengan produk yang ditawarkan.

Misalnya, “Wah Mba pintar sekali. Model ini memang yang terbaik dan sedang trendy lho. Pasti cocok dan Mba bisa tampil lebih cantik.”

11. Bandingkan dengan pesaing
Teknik ini sangat cocok terutama untuk produk yang tergolong mahal dengan sasaran pasar menengah ke atas. Konsumen bisa diedukasi dengan biaya total.

Calon konsumen harus digiring untuk memikirkan kelemahan produk pesaing. Sehingga mengenyampingkan harga yang mahal, tapi tetap dengan kualitas yang bagus.

Misal, “Harga apartemen ini memang mahal, tapi kalau tinggal di sini keuntungannya lebih aman, fasilitas lebih lengkap dan nyaman serta strategis. Kalau yang lain memang lebih murah, tapi biaya perawatannya lebih tinggi, fasilitas minim dan kurang nyaman serta tidak strategis.”

12. Terlihat Lebih Murah
Harga tetap sama, tetapi dipecah lebih kecil menjadi mingguan atau harian sesuai paket yang ditawarkan, sehingga terlihat lebih murah.

Misalnya perhatikan dua penawaran berikut, mana yang tampak lebih murah. “Hanya Rp 300.000 per bulan, kamu bisa menonton puluhan channel TV sebebasnya dengan gambar jernih” atau “Hanya Rp 10.000 per hari, kamu bisa menonton puluhan channel TV sebebasnya dengan gambar jernih.”

13. Todong!
Buat calon konsumen merasa malu atau muncul rasa ‘tidak enak’ jika tidak membeli produk kita. Bisa dengan memberikan banyak promo spesial dan ‘memanas-manasinya’. Misalnya, “Mba itu saja beli tiga lho, masa mba tidak beli.”

14. Empati
Teknik ini sangat ampuh untuk membangun kedekatan dengan calon konsumen. Tunjukan bahwa kita bisa merasakan hal yang sama.

Misal, “Sebelumnya saya juga memiliki masalah yang sama, tetapi setelah memakai produk ini saya langsung sembuh tanpa efek samping.”

15. Eksklusif
Sampaikan bahwa produk kamu tidak bisa didapatkan oleh semua orang, karena jumlahnya terbatas. Tentu saja tidak boleh berbohong, jumlah stok produk setidaknya di bawah 50 an.

Misalnya, “Produk ini jumlahnya terbatas. Hanya ada 3 buah yang kami jual”.

Mungkin masih bingung, teknik closing sudah mengerti, lantas kapan waktu yang tepat untuk melancarkan closing? Ada ciri-cirinya. Biasanya calon konsumen mulai antusias dan banyak bertanya. Seperti menanyakan model produk, ongkos kirim, bonus, harga akhir, cara pesan dan pembayaran. Maka bersiaplah untuk closing.

Bagaimana sudah memahami pemaparan di atas? Sekarang saatnya untuk menerapkan teknik closing ini dalam kegiatan berjualan kamu. Semoga bermanfaat. Salam sukses2dunia.

Referensi: klikmania, kingpromosi.

1 Response to "15 Teknik Closing Efektif Paling Lengkap untuk Meledakkan Omzet Bisnismu"

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya :)

Jam Tangan Couple