PROMO JANUARI 2017

Masih Perlukah Lokasi Tempat Usaha yang Strategis di Era Online?

Pesatnya inovasi di bidang teknologi telah membawa perubahan di bidang bisnis. Tempat usaha atau lokasi yang strategis menjadi salah satu hal yang turut berubah ‘maknanya’. Tempat usaha yang strategis menurut konsumen pasti sama dengan yang dipikirkan oleh penjual. Bedanya sekarang kita berada di era online. Lantas, bagaimana pandangan lokasi usaha bagi bisnis offline saat ini?

Masih Perlukah Lokasi Tempat Usaha yang Strategis di Era Online lisubisnis.com bisnis muslim

Lokasi usaha merupakan saluran distribusi, jika strategis bisa merangkap sebagai saluran promosi. Di sini kita tidak akan bicara lokasi strategis dan penjelasannya atau ciri-ciri/kriteria tempat usaha yang strategis.

Saluran distribusi adalah saluran untuk menyampaikan produk/jasa ke pelanggan/konsumen. Cara penjual mengirim produk agar sampai ke tangan konsumen dan bisa juga tempat di mana konsumen bisa menemukan produk yang dijual.

Saluran promosi adalah saluran untuk menyampaikan pesan penawaran atau informasi tentang produk/jasa kita, sehingga membuat konsumen mencari, menemukan dan membeli.

Seperti yang dijelaskan di awal, inovasi di bidang teknologi telah merevolusi saluran distribusi dan saluran promosi. Inovasi tersebut hadir dalam bentuk media online dan bisnis baru sebagai penunjang distribusi, yaitu:

  1. MEDIA SOSIAL: Facebook, Twitter, Instagram, Line, dll sebagai toko online selain via website.
  2. MARKETPLACE: Tokopedia, Lazada, Zalora, bahkan raksasa Alibaba telah merambah Indonesia dengan Ali Express-nya.
  3. PAKET KILAT: JNE, Si Cepat, J&T, POS Express.
  4. OJEK ONLINE: seperti Gojek dengan Go food-nya, Grab bike, yang membuat jarak nyaris tak menjadi hambatan lagi.
  5. GPS NAVIGATOR: Waze, Google map.


Kata 'strategis' bagi beberapa model bisnis kini berubah menjadi Waze-able, Google-able. Lokasi toko atau tempat usaha kita bisa ditemukan secara online lewat aplikasi.

Tempat strategis untuk usaha makanan, misalnya, bukan hanya harus berada di pinggir perempatan jalan raya yang ramai, di wilayah perkantoran, objek wisata, atau pusat perbelanjaan saja. Tapi juga harus bisa ditemukan via media sosial, GPS navigator dan terintegrasi dengan layanan pesan antar makanan melalui aplikasi.

Jika generasi netizen tertua saat ini berusia 45 tahun, maka dalam waktu 20 tahun ke depan, seluruh penduduk Indonesia akan full online. Usia balita saja sekarang sudah tidak asing dengan perangkat smartphone, usia sekolah dasar sudah melek teknologi dengan leluasa berselancar di dunia maya. Generasi online sudah dimulai!

Tempat strategis saat ini hanya digunakan untuk makan bersama, hang out, jalan-jalan, wisata. Sisanya untuk kegiatan jual beli, transaksi dilakukan via online. Pertemuan pun akan terbiasa lewat video conference dan chatting.

Bisnis rumahan tidak perlu membuka toko offline, cukup dengan membuka toko online saja bisa berdaya saing dengan bisnis multi nasional. Misalnya saja Zanana Chips bersanding sejajar dengan Pizza Hut di aplikasi Go Food.

Masih perlukah lokasi offline yang strategis? Atau cukup lokasi online saja yang memuat fungsi saluran distribusi dan promosi? Atau gabungan keduanya?

Jika pelanggan atau target konsumen kita melek aplikasi online, maka lebih baik investasi di teknologi daripada menyewa properti yang strategis. Yang penting adalah Waze-able dan Gojek-able.

Referensi dan sumber gambar: artikel Jaya Setiabudi, ukm.web.id

0 Response to "Masih Perlukah Lokasi Tempat Usaha yang Strategis di Era Online?"

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya :)

Jam Tangan Couple