PROMO JANUARI 2017

Pertolongan Allah Kepada Orang yang Berhutang, Ini Solusi Terlilit Hutang

Allah akan menolong orang yang berutang. Tentu saja kepada orang yang punya tekad untuk selalu berusaha melunasi hutangnya. Bukan kepada orang yang berutang lalu kabur dan tidak berniat membayar hutangnya.

Pertolongan Allah Kepada Orang yang Berhutang, Ini Solusi Terlilit Hutang

Agar dimudahkan melunasi hutang, kita harus punya niat untuk melunasi hutang tersebut. Inilah jalan keluar terlilit hutang, yaitu berdoa terlepas dari hutang dan punya tekad untuk melunasinya dengan bekerja keras.

Seorang pengusaha ataupun orang awam pasti punya kesempatan untuk berhutang dikarenakan kkondisi mendesak. Bisa untuk modal usaha maupun kebutuhan yang harus segera dipenuhi.

Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang muslim memiliki utang dan Allah mengetahui bahwa dia berniat ingin melunasi utang tersebut, maka Allah akan memudahkan baginya untuk melunasi utang tersebut di dunia”. (HR. Ibnu Majah, no. 2408; An-Nasa’i, no. 4690. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Dalam riwayat lainnya:
“Allah akan bersama (memberi pertolongan pada) orang yang berutang (yang ingin melunasi utangnya) sampai dia melunasi utang tersebut selama utang tersebut bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Allah.” (HR. Ibnu Majah, no. 2409. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

“Siapa yang mengambil utangan, lantas ia bertekad untuk melunasinya, maka Allah akan menolongnya.” (HR. An-Nasa’i, no. 4691. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Adapun hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan utangnya hingga dia melunasinya.” (HR. Tirmidzi no. 1079 dan Ibnu Majah no. 2413. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

“Siapa yang mengambil harta orang lain (di antaranya berutang, pen.) lantas ia bertekad untuk mengembalikannya, maka Allah akan menolongnya (untuk melunasi utang tersebut, pen.). Siapa yang meminjam harta orang lain (di antaranya berutang, pen.) lantas ia bertekad untuk tidak mengembalikannya, maka Allah akan menghancurkan dirinya (hidupnya akan sulit, pen.).” (HR. Bukhari, no. 2387)

Kedua hadits terakhir ini ditujukan kepada orang yang sebenarnya mampu untuk melunasi hutangnya, tapi dia enggan untuk melakukannya. Sedangkan Allah hanya akan menolong orang yang benar-benar bertekad melunasi hutangnya, walaupun dalam keadaan sulit untuk melunasi.

Allah mengancam orang yang tidak berniat melunasi hutangnya, yaitu hidupnya akan dipersulit. Kadangkala kita sebagai pemberi hutang mengalami kesulitan saat menagih hutang, padahal orang yang berhutang tersebut mampu untuk membayarnya. Bisa kita coba dengan menyampaikan hadits di atas.

Semoga pembaca tidak termasuk tipe orang yang sulit membayar hutang. Penghutang harus segera melunasi hutangnya dan memohon tenggang waktu jika benar-benar kesulitan. Keringanan hanya diberikan kepada yang benar-benar kesulitan melunasi, bukan kepada yang suka menunda-nunda dalam membayar hutang.

Orang yang meminjamkan hutang pun harus memberi kemudahan pada orang yang sedang kesusahan dalam melunasi hutangnya. Lebih mulia jika membebaskan orang yang berhutang padanya untuk tidak melunasi hutangnya. Insya Allah akan mendapatkan pahala yang luar biasa besarnya.

“Siapa saja yang ingin meminta haknya, hendaklah dia meminta dengan cara yang baik baik pada orang yang mau menunaikan ataupun enggan menunaikannya.” (HR. Ibnu Majah no. 1965. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 280).

Lantas bagaimana jika orang yang berutang kemudian meninggal? Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Semoga kita termasuk orang yang terhindar dari hutang. Jikapun memiliki hutang, marilah menjadi golongan orang yang bertekad untuk melunasi hutangnya agar mendapatkan pertolongan dari Allah SWT. Salam sukses 2 dunia. Silahkan bagikan artikel ini jika bermanfaat.

Baca juga:

Referensi dan sumber gambar: rumaysho.com, infoyunik.com

0 Response to "Pertolongan Allah Kepada Orang yang Berhutang, Ini Solusi Terlilit Hutang"

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya :)

Jam Tangan Couple