PROMO JANUARI 2017

Inspirasi bisnis dari Kisah Pengusaha Muslimah Muda dan Cantik yang Sukses, Sally Giovanny Owner Batik Trusmi


SallyGiovannymerupakanmualafcantikyangmenjadiyoungentrepreneur,founderdanownerBatikTrusmilisubisnis
Sally Giovanny Owner Batik Trusmi

Siapa bilang sukses di usia muda itu tidak mudah? Ya, memang tidak mudah. Di balik pencapaian luar biasa, terdapat kerja keras dan semangat optimis untuk tidak mudah menyerah. Rela untuk melakukan pengorbanan besar dan siap melewati cobaan serta rintangan yang menghadang.

Kisah sukses Sally Giovanny, pengusaha muslimah muda dan cantik dalam membesarkan nama Batik Trusmi berikut ini akan membuat sobat muslim makin termotivasi untuk mengejar kesuksesan yang dicita-citakan.

Batik Trusmi Cirebon
Batik Trusmi telah menjadi salah satu oleh-oleh khas Cirebon. Bukan satu-satunya toko atau brand batik di Cirebon, tetapi menjadi salah satu yang tersohor dan terbesar di Cirebon.

batiktrusmikhascirebonlisucorp.blogspot.com
Batik Trusmi
Nama Trusmi diambil dari nama daerah setempat, yaitu Trusmi. Zaman dahulu ada pangeran Trusmi. Trusmi yang biasa dikatan orang-orang ‘trus bersemi’. Sally berharap dengan memakai nama ini usahanya bisa terus bersemi (terus berkembang). Selain itu juga terinspirasi dari Batik Malioboro yang memakai nama jalan di daerah sekitarnya.

BatikTrusmimerupakanikonbatikkhasCirebon
Pakaian pria Batik Trusmi

Batik Trusmi merupakan ikon batik khas Cirebon yang tersohor dengan kualitasnya yang bagus, bahannya halus dan motifnya indah. Batik Trusmi mengedepankan desain unik dan berkualitas, sehingga tidak masalah jika pelanggan komplain perihal harga yang relatif mahal. Selain itu Sally berusaha untuk selalu memperhatikan selera pelanggan dengan terus menjaga kualitas produk yang bagus dengan harga murah, tetapi tidak murahan.

Motif Batik Trusmi yang terkenal di antaranya adalah motif mega mendung. Motif ini memiliki filosofi hidup yang dalam dengan menggambarkan kehidupan sosial budaya penduduk Cirebon.


Produk Batik Trusmi meliputi busana batik pria, wanita, anak-anak dan kain batik tradisional dari bahan katun sampai sutera. Selain itu, perusahaan menerima order seragam batik dengan motif bisa sesuai permintaan pelanggan.

Owner, Sally Giovanny dan suami
Sally Giovanny, muslimah cantik kelahiran asli Cirebon pada 25 September 1988. Berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi yang terbilang tidak begitu mapan.

sallygiovannybersamasuamiibnulisucorpbisnismuslim (2)
Sally Giovanny bersama suami

Sally lahir dan besar dalam keluarga broken home. Sejak usianya enam tahun, orangtuanya telah bercerai. Dia kemudian tinggal bersama ibu dan seorang adiknya. Sang ibu membuka warung sembako untuk membiayai hidup keluarga.

Sally Giovanny merupakan mualaf cantik yang menjadi young entrepreneur, founder dan owner Batik Trusmi. Bersama suaminya, Ibnu Riyanto mendirikan perusahaan Trusmi Grup. Jaringan usaha ini kemudian tidak hanya bergerak di bidang ritel batik dan fashion, tetapi merambah di bidang properti (PT. Raja Sukses Propertindo), rental mobil dan kuliner khas Cirebon.

Sally pernah berada dalam kondisi terpuruk, ketika ditipu orang hingga usahanya hampir bangkrut. Dia ‘marah’ dan ‘menghakimi’ Tuhan karena merasa usaha kerasnya tidak dihargai.

Hidayah kemudian datang dan membuatnya sadar bahwa selama ini mereka kurang berbagi kepada sesama. Akhirnya Sally semakin dekat dengan Allah SWT. Ibadah menjadi sebuah kebutuhan. Timbul motivasi yang membuat pasangan suami istri ini lebih giat bekerja dan beribadah.

Awal mula perjalanan merintis usaha
Pencapaian luar biasa diawali oleh kerja keras yang tidak biasa. Harus bisa melewati berbagai ujian dan tantangan berat. Perlu ketekunan dan mental baja untuk menjalani dan melalui semuanya untuk meraih kesuksesan.

sallygiovannysuksesbisnisbatiktrusmilisucorp
Sally berjuang keras untuk sukses

Saat berumur 18 tahun setelah lulus SMA, Sally memutuskan untuk berwirausaha dan membantu perekonomian keluarga. Sally terpaksa menerima kenyataan bahwa dirinya tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena keterbatasan biaya.

Sally kemudian meminta izin kepada orangtuanya untuk menikah, karena dia yakin dengan menikah hidupnya bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ia juga ingin membahagiakan ibunya dengan tidak menjadi beban. Sang ibu awalnya tidak merestui, namun akhirnya luluh setelah melihat kesungguhan dan kerja keras anaknya selama ini dengan membantu berjualan.

Usaha batiknya dirintis bersama suami sejak menikah pada tahun 2006. Saat menikah, banyak orang yang melihat dengan sinis dan prihatin karena usia mereka yang sama-sama muda dengan pekerjaan belum jelas. Dari situlah, mereka bertekad membuktikan kepada semua orang bahwa mereka bisa membangun keluarga dengan baik dan hidup sukses. Keduanya sepakat untuk berwirausaha meskipun awalnya Sally tinggal di rumah mertua untuk menghemat biaya hidup.

Modal awal untuk usaha adalah uang amplop pemberian tamu saat walimahan sekitar 37 juta. Mulanya mereka membeli kain mori atau kain putih polos sebagai bahan batik untuk dijual kembali dengan modal 15 juta. Keuntungan per lembar kain sekitar Rp. 8.000 pada waktu itu.

Pada mulanya Sally tidak berpikir untuk membuat batik karena tidak mengerti sama sekali tentang batik. Sehingga banyak orang yang membeli kain kepadanya untuk dijadikan kain kafan. Mereka kemudian berpikir ulang untuk tidak menjual kain mori, karena resiko tidak laku dan kerusakan kain yang harus ditanggung.

Setelah lima bulan berjalan, Sally mengalami kerugian. Modal sebesar 3 juta habis karena ternyata lebih banyak dipakai untuk kebutuhan mendadak seperti untuk makan sehari-hari, belanja, biaya berobat dan kebutuhan hidup lainnya.

Sally kemudian mengikuti saran mertuanya untuk menggunakan kain yang tersisa dan dijadikan batik. Dengan sisa modal 12 juta, dia menyerahkan kain mori masing-masing 50m kepada para pengrajin batik kecil di daerah tempat tinggalnya, di Trusmi.

Akhirnya mereka beralih usaha dengan berjualan batik Khas Cirebon atau Batik Trusmi. Cara berjualannya dengan menawarkan ke pasar-pasar di Bandung, Jakarta dan Surabaya. Sally tidak mengenal lelah, ia terus semangat berkeliling ke tiga kota tersebut untuk mendagangkan batiknya.

Dengan uang yang tersisa dan mobil pinjaman dari saudaranya, Sally mencoba berjualan di Pasar Tanah Abang Jakarta didampingi suaminya. Sally terus belajar dengan bertanya ke sana sini mengenai model batik yang laris di pasaran waktu itu. Sally akhirnya mempunyai tiga toko batik sampai tahun 2011.

Sejak pertama kali mendapatkan penghasilan dari berjualan batik Trusmi, Sally memutuskan untuk memproduksi batik dengan desain/motif yang unik dan berkualitas dengan harga yang lebih mahal. Lebih baik dikomplain harga dibandingkan mutu produk.

Keuntungan dikumpulkan sedikit demi sedikit untuk terus mengembangkan bisnisnya. Cobaan selanjutnya datang ketika ditolak berulang kali saat ingin membeli pabrik bekas di desanya. Tidak menyerah, akhirnya mereka mampu membeli pabrik tersebut dengan segala perlengkapannya menggunakan agunan rumah orangtua, rumah pribadi dan kendaraan.

Rumah di Jalan Trusmi Kulon No 129 disulap menjadi toko batik pertama untuk tempat usaha batik atau butik batik dan ruang pamer bernama Batik IBR. Saat pertama kali membuka usaha, karyawannya hanya dua orang. Setelah dua tahun berjalan, batik mulai booming sampai permintaan pelanggan tidak mampu dipenuhi.

Sally kemudian membangun toko kedua di daerah Trusmi, Cirebon. Tepatnya di Jalan Trusmi Kulon No 148 Plered, Cirebon. Toko keduanya ini lebih luas dan berada tidak jauh dari toko yang pertama. Pada akhir tahun 2009, usahanya cepat melesat karena batik yang saat itu sedang naik daun di tambah daerah Trusmi yang ramai sebagai daerah tujuan wisata.

Pada 2011 Sally mempunyai empat ruang pamer batik di Cirebon dengan nama Batik IBR, Batik Trusmi (berganti nama menjadi Batik Nayla), Batik Raja dan Batik Trusmi yang dibuka awal tahun 2011.

Ibu dari Faisal Annur dan Nayla Almahira ini mengatakan bahwa usahanya bisa melejit dengan pesat karena diberkahi oleh Allah SWT. Sally beserta suami memang tidak memiliki latar belakang bisnis, tetapi orangtua mereka berdua sama-sama pebisnis sehingga bisa belajar dari mereka.

Sally mengungkapkan bahwa mereka kerap menemui kendala dalam merintis usahanya, apalagi usahanya dimulai dari nol. Seperti sepi pembeli sampai pembayaran pelanggan yang mandet. Semua itu dilalui dengan kesabaran dan alhamdulillah berkah.

Misi utama Trusmi tidak hanya sekedar profit oriented semata, tetapi juga tanggung jawab budaya untuk melestarikan seni batik (cultural business mission).

Sekarang sudah sukses
Berawal dari toko kecil, sekarang Trusmi sudah menjadi pusat grosir batik terbesar dan terluas di Indonesia serta online shop batik terlengkap dengan nama eBatikTrusmi.com

Omzet batik Trusmi yang mencapai 100 juta per hari menjadikannya salah satu miliarder muda saat berusia 26 tahun
Sally menjadi salah satu miliarder muda berusia 26 tahun

Luas toko Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon mencapai 1,5 hektare. Sekarang karyawannya berjumlah lebih dari 850 orang dan bekerja sama dengan 500 lebih pengrajin batik. Ruang pamer atau showroom Batik Trusmi di Cirebon merupakan yang terbesar di Jawa Barat dan dibuat dengan konsep one stop shopping. Pengunjung bisa berwisata kuliner, belanja berbagai aksesoris kerajinan tangan khas Cirebon, belajar membatik di workshop batik dan berbelanja batik Trusmi tentunya. Ada juga tempat permainan anak-anak dan pijat refleksi bagi para pengunjung yang kelelahan.

Sekarang Sally memiliki 9 showroom di beberapa kota besar di Indonesia, di antaranya Cirebon, Bandung, Jakarta, Surabaya dan Medan. Tahun 2016 Sally berencana untuk membuka outlet batik di beberapa negara.

Batik Trusmi telah dijual juga ke luar negeri, yaitu ke beberapa negara di Eropa dan Amerika melalui eksportir asal Bali. Batik yang dijual ke sana biasanya terbuat dari sutera. Sekitar 7.000 potong kain batik sutera dikirim ke Bali setiap minggunya untuk diekspor. Kain batik tersebut dibuat menjadi pakaian dan aksesori oleh para desainer di sana.

Omzet batik Trusmi yang mencapai 100 juta per hari menjadikannya salah satu miliarder muda saat berusia 26 tahun.

Kesuksesan Sally tidak lepas dari sifat dermawan yang dimilikinya. Menurutnya sedekah itu menyehatkan, memperpanjang umur dan memperbaiki kehidupan menjadi lebih baik. Sedekah mendatangkan berkah dan rezeki yang berkali-kali lipat dari arah yang tidak disangka-sangka.

Sedekah bukan hanya sedekah harta, tetapi juga sedekah waktu dengan cara menjalankan sunnah-sunnah. Seperti melaksanakan sholat dhuha, sholat tahajjud, sholat tasbih, tilawah Al-Qur’an, datang ke pengajian dan lain sebagainya.

Prestasi membanggakan

sallysuksesmeraihbanyakpenghargaanlisucorpbisnismuslim
Sally meraih banyak penghargaan

  1. Pendiri Yayasan Rizky Berlimpah Berkah. Yayasan ini membantu pengobatan bagi mereka yang kurang beruntung. Bantuan untuk yayasan ini berdatangan dengan sendirinya.
  2. Pendiri delapan rumah tahfidz yang melahirkan para penghafal Al-Quran.
  3. Pemegang Rekor Muri 2013 dan 2014 untuk kategori “Pemilik Toko Batik Terluas (Pusat Grosir Batik Trusmi) pada usia termuda 22 tahun 4 bulan 11 hari.”
  4. Peraih Penghargaan “Indonesian Creativity Award” untuk Kelompok “The Best Design and Quality Product of The Yeaar”.
  5. Peraih Penghargaan “Koperasi dan UKM Festival 2013” atas Partisipasi Sebagai Pembicara Utama.
  6. Peraih Certificate of Achievment TOP 50 Leader of The Year 2013 untuk kategori “Top Quality Product Excellent”.
  7. Peraih Piagam Penghargaan sebagai “Eksekutif Berprestasi Indonesia 2013” oleh Forum Peduli Prestasi Bangsa (FPPB).
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah perjalanan Sally dalam meraih kesuksesan. Teruslah bergerak maju untuk meraih impian. Yakinlah semua orang berhak untuk meraih kesuksesan. Salam sukses dua dunia :)

4 Responses to "Inspirasi bisnis dari Kisah Pengusaha Muslimah Muda dan Cantik yang Sukses, Sally Giovanny Owner Batik Trusmi"

  1. Bikin minder para cowo wkwkwk... Cantik dan mengoda hehe..

    Lengkap benar gan artikelnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ia gan, makannya cepet nikah kalau belum :)

      Sebenernya masih panjang, ada beberapa bagian menarik yang ngga dibahas. Trims ya sudah berkunjung :D

      Delete
  2. Orang sukses itu sebenarnya tidak menyukai apa yang mereka lakukan, tapi karena mereka bertekad untuk sukes, maka tetap dilawan dan bekerja keras dari siang hingga malam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tekad kuat dan kerja keras. Jangan nyerah gapai sukses :)

      Delete

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya :)

Jam Tangan Couple